Ok, sekarang kita beralih ke pokok bahasan baru nih tentang analisa transaksi.
Transaksi keuangan adalah kejadian atau keadaan yang pengaruhnya dapat diukur dengan nilai uang. Banyak kasus terjadi (ini juga banyak terjadi pada murid-murid saya) ketika mempelajari bukti transaksi untuk dicatat ke dalam jurnal yang biasanya mereka lakukan adalah menghafal ayat jurnalnya. Maksud saya begini, pada saat mereka belajar transaksi penjualan secara kredit mereka akan menghafal ayat jurnalnya Piutang Dagang (D), Penjualan (K). Hal ini biasanya akan menimbulkan kesulitan bagi mereka ketika mereka menemukan transaksi yang sama dengan versi yang sedikit berbeda?
Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Sekali lagi perlu saya tekankan dalam akuntansi yang paling penting kita kuasai adalah analisa bukan hafalan.
Bagaimana cara menganalisanya?
Mari kita ikuti langkah berikut:
1. Tentukan jenis transaksinyaContoh transaksi:
2. Tentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dan pengaruh transaksinya terhadap perkiraan tersebut.
3. Untuk menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait, tidak harus selalu perkiraan di debet yang terlebih dahulu, tapi perkiraan yang di kredit juga boleh, tergantung mana lebih mudah kita menganalisanya.
a. Tn. X mendirikan sebuah toko dengan menginvestasikan dana tunai sebesar Rp 50.000.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah investasi dana, ini berarti adanya penambahan modal ke dalam perusahaan dalam bentuk uang tunai
2. Penambahan dana tunai dalam perusahaan mengakibatkan bertambahnya perkiraan "Kas", karena perkiraan kas termasuk dalam kelompok harta sehingga kas akan dicatat ke sebelah debet sebesar Rp 50.000.000,00
3. Investasi berarti penambahan modal ke dalam perusahaan mengakibatkan bertambahnya perkiraan "Modal" sehingga modal akan dicatat ke sebelah kredit sebesar Rp 50.000.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr)Kas Rp 50.000.000,00 -
(Cr.)Modal Tn. X - Rp 50.000.000,00
b. Membeli perlengkapan kantor seharga Rp 500.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah pembelian perlengkapan kantor secara tunai. Loh, dari mana kita tahu kalau transaksinya tunai? Kan tidak disebutkan dalam soal?
Ini adalah rahasia umum, bahwa setiap transaksi yang melibatkan penerimaan uang atau pengeluaran uang yang tidak dicantumkan tunai atau kredit secara otomatis akan kita anggap transaksi tunai.
2. Pada saat kita membeli secara tunai berarti kita mengeluarkan sejumlah uang. Sejumlah uang ini akan kita catat ke dalam perkiraan "Kas" ke sebelah kredit karena uang kita berkurang, dalam transaksi ini sebesar Rp 500.000,00
3. Apa yang dibeli? Yang dibeli inilah yang akan menjadi nama perkiraan kita. Dari transaksi kita mengetahui bahwa yang kita beli adalah perlengkapan kantor, perlengkapan kantor merupakan bagian dari kelompok harta, sehingga dari transaksi tersebut kita bisa mengetahui adanya penambahan perlengkapan kantor yang perusahaan miliki. Karena perlengkapan kantor bertambah, maka kita akan mencatatkannya ke perkiraan "Perlengkapan Kantor" di sebelah debet sebesar Rp 500.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr.)Perlengkapan Kantor Rp 500.000,00 -
(Cr.)Kas - Rp 500.000,00
c. Dibayar utang kepada Toko "PELANGI" sebesar Rp 3.000.000,00
Analisanya:
1. Transaksi yang dilakukan adalah pembayaran utang.
2. Pada saat kita membayar utang itu berarti utang kita berkurang. Pengurangan utang ini dicatat ke dalam perkiraan "Utang Usaha" di sebelah debet sebesar Rp 3.000.000,00
3. Pembayaran utang mengakibatkan uang kita juga berkurang. Oleh karena itu, kita akan mencatatkan pengurangan uang kita ke dalam perkiraan "Kas" di sebelah kredit sebesar Rp 3.000.000,00
Dari analisa di atas, kita dapat menyusun ayat jurnalnya sebagai berikut:
(Dr.)Utang Usaha Rp 3.000.000,00 -
(Cr.)Kas - Rp 3.000.000,00
Bagaimana, sudah cukup jelas?
0 Response to "Analisa Transaksi"
Post a Comment