BAB II
ISI
2.1 PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Riset
Riset, menurut kamus Webster mempunyai arti memeriksa atau mencari kembali, menurut Ndrama(1988), riset di artikan lebih luas sebagai suatu pemeriksaa atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal, dari pendapat para pakar yang lain, dapat di simpulkan pula bahwa riset adalah suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode ilmiah sehingga harus memiliki 3 unsur penting berikut ini :
1) Sasaran
2) Usaha untuk mencapai
3) Dan metode ilmiah yang di gunakan
2.1.2 Pemakaian metode dan Desain riset
Telah dijelaskan dalam pengertian riset bahwa salah satu komponen riset adalah penggunaan metode yang ilmiah. Agar metode ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah, dibutuhkan suatu desain yang sesuai dengan metodenya sehingga tampak jelas bahwa pengelompokan metode penelitian sangat dipengaruhi oleh desain riset yang bersangkutan.
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi:
1) Penelitian Dasar atau Murni
Penelitian dasar atau murni adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2) Penelitian Terapan atau Pengembangan
Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
Jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah sebagai berikut :
2.1.2.1 METODE SEJARAH
penelitian sejarah baru dimulai bila peneliti telah mengidentifikasi suatu pertanyaan yang membingungkan dan kemudian merumuskannya.tugas penulisan data sejarah dasrahkan pada beberapa aspek seperti penguasaan bahan, pembuatan bagan, seni, narasi, dramatisasi,dll.
Sebelum melakukan penelitian sejarah kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu metode dalam penelitian/ sejarah. Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya.
Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa i
Metode penelitian sejarah menurut Nugroho Notosusanto meliputi empat langkah yaitu heuristik, verifikasi, interprestasi dan historiografi. Sebelum masuk dalam penelitian sejarah, yang perlu di lakukan oleh peneliti adalah menentukan topic dan merumuskan masalah. Metode penelitian sejarah menurut Nogroho Notosusanto: a ) Heuristik (Menemukan),
Tahapan pertama yaitu mencari dan mengumpulkan sumber yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Mengumpulkan sumber yang diperlukan dalam penulisan ini merupakan pekerjaan pokok yang dapat dikatakan gampang-gampang susah, sehingga diperlukan kesabaran dari penulis. Heuristic berasal dari bahasa Yunani Heuriskein artinya sama dengan to find yang baerati tidak hanya menemukan, tetapi mencari dahulu. Pada tahap ini, kegiatan diarahkan pada penjajakan, pencarian, dan pengumpulan sumber-sumber yang akan diteliti, baik yang terdapat dilokasi penelitian, temuan benda maupun sumber lisan. Notosusanto (1971:18)
b) Verifikasi (Kritik Sumber),
Pada tahap ini, sumber yang telah dikumpulkan pada kegiatan heuristik yang berupa; buku-buku yang relevan dengan pembahasan yan terkait, maupun hasil temuan dilapangan tentang bukti-bukti dilapangan tentang pembahasan. Setelah bukti itu atau data itu ditemukan maka dilakukan penyaringan atau penyeleksian dengan mengacu pada prosedur yang ada, yakni sumber yang faktual dan orisinalnya terjamin. Tahapan kritik ini tentu saja memiliki tujuan tertentu dalam pelaksanaannya. Salah satu tujuan yang dapat diperoleh dalam tahapan kritik ini adalah otentitas (authenticity).
c) Interpretasi,
Setelah melalui tahapan kritik sumber, kemudian dilakukan interpretasi atau penafsiran terhadap fakta sejarah yang diperoleh dari arsip, buku-buku yang relevan dengan pembahasan, maupun hasil penelitian langsung dilapangan. Tahapan ini menuntut kehati-hatian dan integritas penulis untuk menghindari interpretasi yang subjektif terhadap fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, agar ditemukan kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah.
d) Historiografi,
Historiografi atau penulisan sejarah merupakan tahapan akhir dariseluruh rangkaian dari metode historis. Tahapan heuristik, kritik sumber,serta interpretasi, kemudian dielaborasi sehingga menghasilkan sebuah historiografi.
SUMBER MAKALAH :
SUMBER MAKALAH :
RISET AKUNTANSI
METODE DAN DESAIN RISET
3 EB 11
Disusun Oleh :
1. Abdurahman Sutrisno ( 20211039 )
2. Indra Surya ( 23211611 )
3. M. Fahli Riza ( 24211811 )
4. M. Widodo ( 24211721 )
5. Resi Sekundra ( 25211986 )
6. Rahmat Rizki ( 25211792 )
7. Sebastian ( 28211251 )
8. Yoga De’ Aria Nugroho ( 27211521 )
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
0 Response to "BAB II : PENGERTIAN RISET dan METODE SEJARAH"
Post a Comment